Rabu, 02 Desember 2015

penentuan kadar amonium dan penetappan tembaga dalam garamnya


Tanggal Percobaan                  : 8 oktober 2015
Judul Praktikum                      : Analisis Secara Kolorimetri
Sub Judul                                :  Penentuan Kadar Amonium
Tujuan Praktikum                    :
1.      Dapat menentukan beberapa kadar ammonium yang terkandaung dalam sampel
2.      Dapat menyebutkan kadar maksimal ammonium untuk kesehatan tubuh kita
3.      Dapat menentukan kadar Cu secara kolorimetri dengan alat nessler dengan ammonia sebagai pewarna
Dasar Teori                              :
Amonium (lebih samar-samar: aminium) kation adalah poliatomik kation bermuatan positif dengan rumus kimia . Hal ini dibentuk oleh protonasi amoni  (NHӡ). Amonium juga merupakan nama umum untuk diganti amina bermuatan positif atau terprotonasi dan kation amonium kuartener (N + R4), di mana satu atau lebih atom hidrogen digantikan oleh kelompok-kelompok radikal organik (ditunjukkan oleh R). Dalam nomenklatur . Substitutive dilambangkan dengan nama azanium bukanamonium.
Kation amonium ditemukan dalam berbagai garam amonium seperti karbonat, amoniumklorida, dan amonium nitrat. Garam amonium yang paling sederhana yang sangat larut dalam air. Pengecualian adalah amonium hexachloroplatinate, pembentukan yang pernah digunakan sebagai tes untuk amonium. Garam amonium nitrat dan dari terutama perklorat yang sangat eksplosif, dalam kasus-kasus amonium adalah agen mengurangi. Dalam proses yang tidak biasa, bentuk ion amonium suatu amalgam. Spesies tersebutdibuat dengan elektrolisis larutan amonium menggunakan katoda merkuri. [1]  amalgamini akhirnya terurai menjadi amonia dan hidrogen rilis. [2]
Pasangan elektron elektron bebas pada atom nitrogen (N) dalam ammonia, direpresentasikan sebagai sepasang titik, membentuk ikatan dengan proton  Setelah itu, semua  obligasi yang setara, sedang ikatan kovalen polar. Ion ini se elektronik dengan metana dan borohidrida. Dalam hal ukuran, kation ammonium (rionic= 175 pm) menyerupai kation caesium (rionic = 183 pm).
Kolorimetri adalah metode analisis yang menggunakan dalam kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Satu keuntungan yang semakin kuat solusi warna, semakin tinggi konsentrasi. Satu dapat membawa solusi kolorimetriforsøk terlalu banyak tanpa warna juga, dengan terlebih dahulu menambahkan reagen bahwa noda solusi.
Kolorimetri menggunakan hukum Lambert-Beers yang disederhanakan mengatakan bahwa penyerapan solusi sebanding dengan konsentrasi senyawa kimia yang memberi warna.
Colorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan intensitas warna dari solusi, dan dengan demikian konsentrasi. Hal ini membuat instrumen dengan mengirimkan cahaya dalam rentang panjang gelombang yang terbatas dan sekaligus mengukur jumlah cahaya yang diserap oleh larutan. Contoh kolorimetre yang berbeda dapat menyaring photometers dan spektrofotometer.
kolorimetri dengan menggunakan larutan standar
Kolorimetrianalyser juga dapat dilakukan tanpa kolorimetre. Bila menggunakan keluar solusi standar, yang merupakan solusi dari konsentrasi dikenal. Dengan membandingkan intensitas warna dengan intensitas larutan standar dapat menentukan seberapa kuat solusinya.
J. Nessler pada tahun 1856 pertama kali mengusulkan larutan basa dan merkuri iodida dalam kalium iodida untuk digunakan sebagai pereaksi pada penetapan amoniak secara kolorimetri.

Pereaksi Nessler ini telah lama dicobakan pada ion – ion tertentu, tetapi ketika pereaksi Nessler ditambahkan pada larutan garam amonium yang encer, ammonia bebas bereaksi dengan pereaksi relatif lebih cepat dan membentuk warna orange sampai coklat
.

Prinsip Dasar                           :
Ammonium atau ion  yang akan membentuk warna kuning sampai kuning kecoklatan dengan pereaksi nessler.

Alat dan Bahan                       :
Alat     :
·         Sda
Bahan              :
·         Larutan garam siegnette (50g K-Na tatrat 100 mL aq-dm, tambahakan 10 larutan nessler)
·         Larutan nessler (10g Hg digerus bersama-sama dengan 5g KI tambahkan 100 mL NaOH 20%. Biarkan endapan terbentuk. Dekantasi cairannya yang jernih dan masukan dalam botol coklat)
·         Larutanammonium standar 100 ppm dari garam ammonium sulfat



Prosedur
pengamatan


Diambil 50 mL contoh (asli / yang telah diencerkan) masukan dalam tabung nessler.


Ditambahkan 4 teteslarutan siegnette dan 1 mL larutan nessler


Dikocok dan biarkan 10 menit





Dibuat deret larutan standar dengan cara memipet 1,2,3,4 dan 5 mL standar ammonium 100 ppm dan encerkan hingga 100 mL, lalu masukan ked lam tabung nessler dan perlakukan sama




Dibandingkan warna yang terbentuk dengan warna larutan ammonium standar


Dihitung kadar ammonium dalam sampel dikalikan dengan pengenceran jika ada.

Sampel (air keran lab.instrumen) = cair, tidak berwarna, tidak berbau


Siegnette = cair, tidak berwarna, tidak berbau
Lar.nessler = cair, agak kuning, tidak berbau
Sampel + siegnette + lar.nessler cair, tidak berwarna



Lar.amonium 100 ppm = cair, tidak berwarna
Lar.amonium 0 ppm = cair, tidak berwarna
Lar.amonium 1 ppm = cair, agak kuning coklat
Lar.amonium 2 ppm = cair, agak kuning coklat
Lar.amonium 3 ppm = cair, cair agak kuning coklat keruh
Lar.amonium 4 ppm = cair, kuning coklat keruh
Lar.amonium 5 ppm = cair, kuning coklat keruh

0 ppm
Persamaan reaksi                     :
A.    Penentuan kadar ammonium

Pembahasan                :
A.    Penentuan kadar ammonium
Tujuan dari ditambahkannya larutan siegnette dan larutan nessler ialah untuk membantu memudahkan penetapan kadar.
Warna dari sample tidak ada yang sama dengan ke enam larutan deret standar,maka dari itu dibuat larutan deret standar dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, dan 5.
Kesimpulan                 :
Setelah dilakukannya praktikum penetapan kadar ammonium dalam sampel,saya dapat menyimpulkan,bahwa kadar ammonium dalam sampel tersebut ialah berkisar ± 0,30 ppm
Daftar pustaka                        :





Tanggal Percobaan                  : 8 oktober 2015
Judul Praktikum                      : Analisis Secara Kolorimetri
Sub Judul                                :
*       Penetapan Tembaga Dalam Garamnya
Tujuan Praktikum                    :
1.      Dapat menentukan kadar Cu secara kolorimetri dengan alat nessler dengan ammonia sebagai pewarna
Dasar Teori                              :
Kolorimetri adalah metode analisis yang menggunakan dalam kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Satu keuntungan yang semakin kuat solusi warna, semakin tinggi konsentrasi. Satu dapat membawa solusi kolorimetriforsøk terlalu banyak tanpa warna juga, dengan terlebih dahulu menambahkan reagen bahwa noda solusi.
Tembaga atau copper (Cu) umumya berbentuk Kristal dan memiliki warna kemerahan. Keberadaan unsure tembaga dialam dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral. Tembaga (Cu) diperairan alam terdapat dalam bentuk partikel, koloid dan terlarut. Fase terlarut merupakan Cu2+ bebas dan ikatan kompleks, baik dengan ligan organic, terutama (CuOH+, Cu2(OH)2+ ) maupun organik.
Kolorimetri merupakan suatu metode analisis kimia yang berdasarkan pada tercapainya kesamaan besaran warna antara larutan sample dengan larutan standar menggunakan sumber cahaya polikromatis dan detektor mata. Metode ini didasarkan pada penerapan cahaya tampak dan energy radiasi lainnya oleh suatu larutan.
Metode ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum berwarna, nanum dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa berwarna yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.
Jumlah radiasi yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap dalm larutan. Absorbsi sinar UV atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan UV dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsorbsi .
Kolorimetri adalah metode analisis yang menggunakan dalam kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Satu keuntungan yang semakin kuat solusi warna, semakin tinggi konsentrasi. Satu dapat membawa solusi kolorimetri terlalu banyak tanpa warna juga, dengan terlebih dahulu menambahkan reagen bahwa noda solusi.
Tembaga atau copper (Cu) umumya berbentuk Kristal dan memiliki warna kemerahan. Keberadaan unsure tembaga dialam dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral. Tembaga (Cu) diperairan alam terdapat dalam bentuk partikel, koloid dan terlarut. Fase terlarut merupakan  bebas dan ikatan kompleks, baik dengan ligan organic, terutama ( ) maupun organik.
Kolorimetri merupakan suatu metode analisis kimia yang berdasarkan pada tercapainya kesamaan besaran warna antara larutan sample dengan larutan standar menggunakan sumber cahaya polikromatis dan detektor mata. Metode ini didasarkan pada penerapan cahaya tampak dan energy radiasi lainnya oleh suatu larutan.
Metode ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum berwarna, nanum dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa berwarna yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.
Jumlah radiasi yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap dalm larutan. Absorbsi sinar UV atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan UV dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsorbsi .
Prinsip dasar                            :
Ammonia ( bereaksi dengan membentuk sederetan kompleks yang berwarna biru dengan bilangan koordinasi yang berbeda-beda dalam penentuannya kolorimetri biasanya membentuk kompleks
Alat dan Bahan                       :
Alat     :


·         Tabung nessler 50 mL
·         Pipet tetes
·         Neraca analitik
·         Spatula
·         Labu takar
·         Botol timbang
·         Batang pengaduk
·         Pipet tetes
·         Botol semprot
·         Gelas kimia
·         Corong kaca
·         Filler
·         Oven
·         Rak tabung
·         Buret
·         statif




bahan   :

·        

·        






Prosedur
pengamatan
A.    Membuat larutan baku  100 ppm


Ditimbang 0,6820g (padatan Kristal warna biru tidak berbau), pada neraca analitik dengan menggunakan botol timbang yang besih dan kering

Dilarutkan 0,6820g  yang ada dalam botol timbang dengan aquadest, aduk dengan batang pengaduk sampai semua larut masukan ke dalam labu ukur 250 mL dengan menggunakan corong yang diganjali kertas, alirkan larutan melalui batang pengaduk.


Dibilas botol timbang 3x. tambahkan 1 mL 4N (larutan tidak berbau dan tidak berwarna) yang berada dalam buret. Impitkan sampai tanda batas dengan aquadest lalu homogenkan.


Maka akan dihasilkan larutan  yang berwarna biru muda 100 ppm membuat larutan deret standar.
B.     Membuat larutan deret standar



Dipipet masing masing 0,0 ; 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 mL larutan baku 1000 ppm kedalam tabung nessler 50 mL yang bersih dan kering dengan menggunakan pipet ukur.
Ditambahkan beberapa tetes ammonia kedalam masing masing larutan baku tadi dengan menggunakan pipet tetes.


Ditambahkan 5 mL larutan 2N (larutan tidak berwarna dan tidak berbau) kedalam masing masing larutan dengan menggunakan buret.


Diimpitkan sampai tanda batas tabung nessler 50 mL dengan meggunakan aquadest, didapatkan larutan deret standar dengan rumus pengenceran.
C.     Membuat larutan sampel  (padatan tidak berbau dan tidak berwarna)


Ditimbang dengan teliti 0,5000g 


Larutkan  dengan aquadest lalu diaduk



Dimasukan kedalam labu takar 50 mL dengan menggunakan corong melalui batang pengaduk. Diimpitkan sampai tanda batas lalu homogenkan.


Dipipet 0,5 mL sampel tersebut kedalam tabung nessler yang bersih dan kering


Ditambahkan 1 tetes larutan ammonia


Dan ditambahkan 5 mL  2N, impitkan sampai tanda batas dengan aquadest


Bandingkan warna sampel dengan larutan standar
































































W.botol timbang = 2,8970
W.sampel            = 0,4778
 = padatan Kristal, tidak berbau warna hijau

Aquadest = cair, tidak berbau, tidak berwarna
Aquadet +  cair, berwarna biru, tidak berbau












Sampel (air keran lab.instrumen) = cair, tidak berwarna tidak berbau



Ammonia = cair, tidak berwarna, bau khas
 + ammonia  cair, biru tua



 2 N = cair, tidak berwana, bau khas menyengat
 + aquadest + ammonia +  cair, biru
 aquadest + ammonia +


50 ppm



Persmaan reaksi dan perhitungan        :

Dik : 50 ppm

Pengenceran               =

% berat                        = ppm terbaca x fp

                                    = 50 x 100

                                    = 5000 ppm

= 5000

= 250 mg

            % air dalam sampel     =  x 100%

                                                = 52,21 %



Pembahasan                            :

Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata.

Tembaga atau copper (Cu) umumya berbentuk Kristal dan memiliki warna kemerahan. Keberadaan unsure tembaga dialam dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral.

Kolorimetri merupakan suatu metode analisis kimia yang berdasarkan pada tercapainya kesamaan besaran warna antara larutan sample dengan larutan standar menggunakan sumber cahaya polikromatis dan detektor mata. Metode ini didasarkan pada penerapan cahaya tampak dan energy radiasi lainnya oleh suatu larutan.



Kesimpulan                 :

Kadar tembaga yang diperoleh dalam percobaan ini yaitu 50 ppm dengan cara membandingkan dengan larutan deret standar lalu dikali dengan pengenceran . lalu didapat juga %berat sebesar 52,21%

Daftar pustaka                        :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar